Donald Trump
Donald Trump

Donald Trump : Reaksi Jepang terhadap Pelantikan Trump

Pada tanggal 20 Januari 2017, Donald Trump resmi dilantik sebagai Presiden ke-45 Amerika Serikat. Pelantikan Trump ini membawa dampak besar, tidak hanya bagi Amerika Serikat tetapi juga bagi negara-negara di seluruh dunia, termasuk Jepang. Sebagai salah satu sekutu utama Amerika di kawasan Asia-Pasifik, Jepang sangat memperhatikan kebijakan luar negeri dan ekonomi yang akan diambil oleh pemerintahan Trump. Artikel ini akan membahas reaksi Jepang terhadap pelantikan Donald Trump, baik dari segi diplomatik, ekonomi, maupun hubungan bilateral antara kedua negara.

Reaksi Awal Pemerintah Jepang

Reaksi pertama pemerintah Jepang terhadap pelantikan Trump cenderung hati-hati, mengingat kebijakan luar negeri Trump yang sering kali bersifat proteksionis dan kurang ramah terhadap sekutu-sekutu tradisional Amerika. Pemerintah Jepang yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shinzo Abe mengadopsi sikap terbuka namun juga waspada terhadap potensi perubahan dalam hubungan bilateral.

Pada saat pelantikan Trump, Perdana Menteri Abe segera mengirimkan ucapan selamat dan menyatakan harapan untuk terus mempererat hubungan antara Jepang dan Amerika. Abe menegaskan pentingnya aliansi Jepang-Amerika yang sudah berlangsung lama, yang dianggap sebagai pilar keamanan dan perdamaian di kawasan Asia-Pasifik. Ucapan selamat tersebut mencerminkan keinginan Jepang untuk menjaga hubungan kuat dengan Amerika meskipun ada ketidakpastian mengenai arah kebijakan luar negeri Trump.

Keprihatinan terhadap Kebijakan Perdagangan Trump

Salah satu isu yang paling mencolok dalam kampanye Donald Trump adalah kebijakan perdagangan yang sangat proteksionis. Trump secara terbuka menyatakan ketidaksukaannya terhadap kesepakatan perdagangan internasional yang dianggap merugikan Amerika Serikat, seperti Trans-Pacific Partnership (TPP) dan perjanjian perdagangan dengan China. Ketika Trump mengumumkan penarikan Amerika dari TPP pada awal masa kepresidenannya, banyak pihak di Jepang merasa khawatir.

Jepang adalah salah satu negara yang paling terdampak oleh keputusan Donald Trump tersebut. TPP merupakan kesepakatan perdagangan yang melibatkan 12 negara, termasuk Jepang, yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bebas dan mengurangi tarif antar negara-negara anggotanya. Jepang memandang TPP sebagai peluang untuk memperkuat hubungan ekonominya dengan negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik. Penarikan Amerika dari TPP dianggap sebagai kekalahan besar bagi Jepang, yang berharap kesepakatan tersebut akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan.

Pemerintah Jepang segera beradaptasi dengan kenyataan ini dengan mencari alternatif lain. Jepang berusaha untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara TPP yang tersisa dan berusaha membangun kesepakatan bilateral dengan Amerika Serikat. Sebagai langkah awal, Jepang menawarkan untuk membahas masalah perdagangan langsung dengan pemerintahan Trump, dengan harapan dapat mengurangi dampak dari penarikan TPP.

Donald Trump
Donald Trump

Keamanan dan Aliansi Jepang-Amerika

Di sisi lain, isu keamanan menjadi salah satu perhatian utama Jepang terkait kebijakan luar negeri Trump. Jepang sangat bergantung pada kehadiran militer Amerika Serikat di wilayahnya, yang bertindak sebagai penangkal terhadap potensi ancaman dari negara-negara seperti Korea Utara dan China. Trump, yang selama kampanye mengkritik pengeluaran militer sekutu-sekutu Amerika, termasuk Jepang, menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat Jepang tentang masa depan aliansi keamanan ini.

Namun, meskipun ada kecemasan awal, Perdana Menteri Abe berusaha untuk memperkuat hubungan dengan Trump, terutama di bidang pertahanan. Salah satu langkah pertama yang dilakukan Abe adalah melakukan kunjungan ke Amerika Serikat pada bulan Februari 2017, hanya beberapa minggu setelah pelantikan Trump. Dalam pertemuan tersebut, Abe dan Trump mengungkapkan komitmen mereka untuk menjaga aliansi Jepang-Amerika yang kuat dan memperkuat kerjasama pertahanan.

Abe juga menekankan pentingnya kebijakan Amerika untuk menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara, yang pada saat itu sedang meningkatkan uji coba misil dan pengembangan senjata nuklirnya. Trump juga menunjukkan dukungan terhadap Jepang, dengan mengutuk uji coba misil Korea Utara dan menyatakan bahwa Amerika akan membela Jepang dengan penuh. Dukungan ini memberikan rasa lega bagi Jepang, yang merasa khawatir akan adanya perubahan kebijakan keamanan yang merugikan sekutu-sekutu Amerika di kawasan tersebut.

baca juga : Liga Champions : Kejutan dan Dampak Bagi Klub-klub Raksasa

Kebijakan Luar Negeri yang Tidak Terduga

Selain masalah perdagangan dan keamanan, Jepang juga khawatir tentang kebijakan luar negeri Trump yang cenderung tidak terduga dan sering kali berubah. Selama kampanye, Trump mengkritik sejumlah aliansi internasional dan kesepakatan global, serta menyatakan bahwa Amerika harus lebih fokus pada kepentingan domestiknya. Hal ini memicu kecemasan di Jepang, yang sangat bergantung pada stabilitas internasional dan kerjasama multilateral.

Namun, seiring berjalannya waktu, Jepang mulai merasa bahwa kebijakan luar negeri Trump, meskipun tidak selalu konsisten, tidak terlalu merugikan hubungan bilateral. Dalam beberapa kasus, pemerintah Jepang justru melihat beberapa kebijakan Trump sebagai peluang untuk memperkuat posisi Jepang di kawasan Asia-Pasifik. Misalnya, Trump memperlihatkan ketegasan terhadap China, yang semakin agresif dalam kebijakan luar negerinya, terutama di Laut China Selatan. Jepang, yang memiliki ketegangan teritorial dengan China, mendukung sikap tegas Amerika terhadap ekspansi militer China.

Selain itu, Trump juga menunjukkan minat untuk memperkuat hubungan dengan Jepang dalam hal kerjasama ekonomi dan teknologi. Hal ini menjadi penting mengingat persaingan global dalam bidang teknologi dan inovasi, di mana Jepang merupakan salah satu negara dengan kemampuan teknologi tinggi.

Reaksi Masyarakat Jepang dan Media

Selain reaksi pemerintah, masyarakat Jepang dan media juga memperhatikan dengan cermat pelantikan Trump. Secara umum, masyarakat Jepang memiliki pandangan yang beragam terhadap Trump dan kebijakan-kebijakannya. Sebagian besar pendapat publik di Jepang cenderung lebih mendukung kebijakan luar negeri yang berbasis pada multilateralitas dan diplomasi yang lebih konvensional. Oleh karena itu, kemenangan Trump dalam pemilihan presiden 2016 mengejutkan banyak pihak di Jepang, yang melihatnya sebagai perubahan besar dalam kebijakan Amerika yang sudah lama menjadi mitra utama Jepang.

Media Jepang banyak melaporkan ketidakpastian yang muncul pasca-pelantikan Trump, terutama terkait kebijakan perdagangan dan proteksionisme. Beberapa media memandang kebijakan ekonomi Trump sebagai ancaman bagi ekonomi global, sementara yang lain melihatnya sebagai peluang untuk Jepang agar lebih mandiri dalam hal perdagangan.

Pada saat yang sama, media Jepang juga mencatat bahwa Trump tampaknya lebih menghargai hubungan pribadi dibandingkan dengan kebijakan multilateral. Hal ini terlihat dari upaya Abe untuk menjalin hubungan pribadi dengan Trump, yang diharapkan dapat membuka jalan bagi kesepakatan bilateral yang lebih menguntungkan Jepang.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *